BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran yang aktif ,inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan baik yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas
diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik semua mata pelajaran. Persiapan yang
dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan skenario dalam
pembelajaran. Dalam penyusunan RPP seorang pendidik perlu memperhatikan
pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi
pembelajaran.Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran
disajikan dengan menggunakan hanya satu metode. Pembelajaran dengan menggunakan
banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna
(Rustaman,2003:107). Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah
disusun dapat tercapai dengan baik.
Metode apa yang paling tepat untuk diterapkan dalam suatu proses
pembelajaran ? Hal itu jelas harus dikuasai oleh guru. Lebih jelasnya adalah
bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru harus mampu menguasai berbagai
metode yang paling tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
Penguasaan terhadap metode, alat / media dan teknik pembelajaran ini harus
diterapkan dan tercermin dalam program pembelajaran. Jadi pada intinya proses
pembelajaran harus bervariatif, metode yang digunakan tidak monoton, sehingga
potensi yang ada pada masing-masing anak dapat dikembangkan secara optimal.
Berbagai tuntutan di atas akan dapat terlaksana dengan baik apabila guru
yang bersangkutan memiliki kemampuan professional, artinya baik dalam motivasi
untuk mengajar maupun kemampuan secara teknis instruksional, guru tersebut
benar-benar dapat diandalkan.
Salah satu bentuk profesionalitas seorang guru adalah jika yang
bersangkutan mampu menerapkan metode mengajar yang baik, salah satunya adalah
metode diskusi dalam pembelajaran.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian metode pembelajaran
?
2.
Apa pengertian metode eksperimen ?
3.
Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Metode Eksperimen ?
4.
Bagaimana karakteristik Metode Eksperimen
5.
Apa kelebihan dan kelemahan Metode
Eksperimen ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian metode
pembelajaran.
2.
Mengetahui pengertian metode
eksperimen.
3.
Mengetahui bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Metode
Eksperimen.
4.
Mengetahui bagaimana karakteristik Metode Eksperimen.
5.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan Metode Eksperimen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode
Pembelajaran
Metode
pembelajaran merupakan suatu cara yang dipergunakan guru dalam kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( Djamarah , 2010: 46 ).
Metode pembelajaran merupakan cara yang dalam fungsinya alat untuk mencapai
tujuan ( Suryosbroto , 2002: 149 ). Berdasarkan pendapat para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, metode diperlukan oleh guru
dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah
proses belajar mengajar berakhir.
Djamarah
dan Zain ( 2010: 46 ) , menyatakan seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan dan
dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Metode pembelajaran menempati
peran penting dalam kegiatan belajar karena tidak ada satupun kegiatan belajar
yang tidak menggunakan metode.
a. Prinsip
– prinsip penerapan metode pembelajaran
Kegiatan
belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur – unsur manusiawi adalah
sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Manfaat metode
dalam proses pembelajaran adalah :
1) Metode
sebagai alat evaluasi ekstrinsik
Tidak ada satupun kegiatan pembelajaran
yang tidak menggunakan metode pengajaran. Motivasi ekstrinsik menurut Sadirman
( 2001: 58 ) adalah motif – motif yang aktif dan berfungsi, karena adanya
perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari
luar yang dapat membangkitkan belajar siswa. Penggunaan metode yang tepat dan
bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
2) Metode
sebagai strategi pengajaran untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah pedoman yang memberi arah
kemana belajar mengajar akan dibawa. Tujuan dari belajar mengajar tidak akan
pernah tercapai selama komponen – komponen lainnya tidak diperlukan. Salah
satunya adalah metode. Dengan penggunaan metode yang akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran.
b. Ciri
– ciri Metode
Pembelajaran
Belajar mengajar akan berlangsung dengan
efekrif dan efisien apabila didukung dengan kemahiran guru dalam mengatur
metode pembelajaran. Cara guru dalam mengatur metode pembelajaran sangat
berpengaruh kepada cara siswa belajar. Dalam menyajikan materi pembelajaran,
guru jangan terpaku pada satu jenis teknik saja. Berikut ini beberapa ciri –
ciri metode pembelajaran yang baik , yaitu :
1)
Mengundang rasa ingin tahu siswa;
2)
Menantang siswa untuk belajar;
3)
Mengaktifkan mental, fisik, dan psikis
siswa;
4)
Memudahkan guru dalam mengajar;
5)
Mengembangkan kreatifitas siswa;
6)
Mengembangkan pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajarinya.
c.
Faktor – faktor yang mempengaruhi metode
pembelajaran
1) Tujuan
yang berbeda – beda dari masing – masing mata pelajaran;
2) Perbedaan
latar belakang dan kemampuan anak didik;
3) Situasi
dan kondisi, dimana proses pembelajaran berlangsung, termasuk jenis lembaga
pendidikan dan faktor geografis yang berbeda – beda;
4) Tersedianya
fasilitas pengajaran yang berbeda – beda, baik secara kuantitas maupun secara
kualitas.
d. Macam
– macam metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang
digunakan oleh seorang guru dalam melakukan pengajaran di sekolah. Penggunaan
metode sangat menentukan keberhasilan dalam mengajar. Adapun macam – macam
metode pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1) Metode
proyek
2) Metode
tugas
3) Metode
diskusi
4) Metode
sosiodrama
5) Metode
demonstrasi
6) Metode
priblem solving
7) Metode
karyawisata
8) Metode
tanya jawab
9) Metode
bercerita
10) Metode
pemecahan masalah
11) Metode
latihan
12) Metode
ceramah
13) Metode
bermain peran
14) Metode
inkuiri
15) Metode
eksperimen
Berdasarkan
penjelasan macam – macam metode pembelajaran di atas, maka dalam penelitian ini
peneliti akan meneliti tentang penerapan metode eksperimen. Karena siswa dapat
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajarinya.
B. Pengertian
Metode Eksperimen
Eksperimen dapat
didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan
data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu hipotesis. Suatu
eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang
diharafkan dinyatakan
secara jelas dalam suatu hipotesis, juga kondisi-kondisi yang akan dikontrol
sudah tepat. Untuk keberhasilan ini, maka setiap eksperimen harus dirancang
dulu kemudian di uji coba.
Metode eksperimen adalah satu-satunya metode
penelitian yang dianggap paling tepat untuk menguji hipotesis mengenai hubungan
sebab akibat. Secara sistematis dan logis metode ini menjawab pertanyaan dengan
“ Jika penyelidikan dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan
teliti, apakah yang akan terjadi?”(Sumanto, 1995:113). Metode eksperimental
merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variable
dan meneliti sebab-akibatnya. Pada metode ini, variable-variabel dikontrol
sedemikian rupa sehingga variable luar yang mungkin memengaruhi dapat
dihilangkan.
Menurut
Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran
di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari.
Mulyani
Sumantri, dkk (1999) mengatakan bahwa metode eksperimen diartikan sebagai cara
belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri
proses dan hasil percobaan.
Menurut
Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.
Schoenherr
(1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode
yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan
kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas
secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep
dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
Inti penelitian eksperimen adalah upaya
mengamati dan mengukur hasil manipulasi peneliti terhadap situasi situasi dan
objek tertentu. Penelitian eksperimen ditandai dengan tiga halpenting,yaitu:
(1) adanya manipulasi terhadap objek penelitian untuk mengubah keadaan tertentu
secara sistemati; (2) adanya observasi untuk mengamati dan mengukur
hasilmanipulasi; (3) adanyakontrol yang mengendalikan kondisi-kondisi
penelitian ketika berlangsungnya manipulasi (M. Iqbal Hasan, 2002: 24).
Jadi, metode eksperimen
adalah suatu
cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
C. Langkah-langkah
Pelaksanaan Metode Eksperimen
1.
Persiapan
alat bantu (alat
eksperimen).
2.
Petunjuk
dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran.
3.
Pelaksanaan
eksperimen dengan menggunakan lembar kerja atau pedoman eksperimen yang disusun
secara sistematis. Sehingga dalam pelaksanaannya dan penyusunan laporan siswa tidak kesulitan.
4.
Penguatan
perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan
penugasan.
5.
Membuat
kesimpulan
D. Karakteristik
Metode Eksperimen
Terdapat beberapa
karakteristik mengajar dalam menggunakan metode ekperimen serta hubungannya
dengan pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh Winataputra
(Triadi, 2011), yaitu:
1.
Ada alat bantu yang digunakan
2.
Siswa aktif melakukan percobaan
3.
Guru membimbing
4.
Tempat dikondisikan
5.
Ada pedoman untuk siswa
6.
Ada topik yang dieksperimenkan
7.
Ada temuan-temuan.
E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen
Ø Kelebihan :
1.
Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku.
2.
Siswa
dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi)
tentang ilmu dan teknologi.
3.
Dengan metode ini akan terbina manusia yang
dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
4.
Siswa
memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen.
5.
Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan
informasi yang diperlukan untuk percobaan.
6.
Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur
metode ilmiah dan berfikir ilmiah.
7.
Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir
siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif, realitas dan menghilangkan
verbalisme.
8.
Melalui eksperimen siswa dapat menghayati
sepenuh hati dan mendalam, mengenai pelajaran yang diberikan.
9.
Siswa dapat aktif mengambil bagian untuk
berbuat bagi dirinya, dan tidak hanya melihat orang lain, tanpa dirinya
melakukan.
10. Siswa
dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk melaksanakan langkah-langkah
dalam cara berpikir ilmiah. Hal ini
dilakukan melalui pengumpulan data-data observasi, memberikan penafsiran serta
kesimpulan.
Ø Kelemahan Metode Eksperimen
1.
Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak
setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
2.
Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang
lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
3.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak
terdeteksi oleh guru dalam bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil
kesimpulan.
4.
Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan
eksperimen karena guru dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.
5.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak
terdeteksi oleh guru dalam bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil
keputusan.
6.
Memerlukan keterampilan/kemahiran dari pihak
guru dalam menggunakan serta membuat alat-alat eksperimen.
7.
Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode
ceramah secara rutin misalnya. Cenderung memadang metode eksperimen sebagai
suatu pemborosan dan memberatkan.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode
pembelajaran merupakan suatu cara yang dipergunakan guru dalam kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses pembelajaran, metode
diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai setelah proses belajar mengajar berakhir.
Metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
B.
SARAN
Dengan adanya berbagai teori yang telah
diuraikan diharapkan lebih meningkatkan metode pembelajaran yang lebih baik dari waktu ke waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
Eko Susilowati, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI
Kelas 5. 2010. Pusat Perbukuan: Kementrian Pendidikan Nasional
Sudjana Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. 2013. Bandung:
Sinar Baru Algesindo
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 2011. Bandung:
Pustaka Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar